Konsepsi Ilmu Budaya
Dasar Dalam Kesusatraan
Ilmu budaya dasar atau yang disingkat IBD pada awalnya
dinamakan Basic Humanities. Kata tersebut pada awalnya dari bahasa Inggris
yaitu The Humanities yang diartikan ke dalam bahasa Indonesia berarti sastra.
Kata tersebut berasal dari bahasa Latin yaitu Humanus yang
berarti manusiawi, berbudaya dan halus.
Oleh karena itu jika kita mempelajari Basic Humanities atau yang dikenal
ilmu budaya dasar diharapkan kita mampu
menjadi lebih manusiawi, lebih berbudaya, dan lebih halus.
Karya sastra adalah penjabaran abstraksi,namun filsafat yang
menggunakan bahasa juga disebut abstrasi. Maka abstrak adalah cinta
kasih,kebahagian,kebebasan dan lainnya .
Ilmu Sosial Dasar dan Ilmu Budaya Dasar adalah satuan
pengetahuan yang dikembangkan sebagai usaha pendidikan. Konsep-konsep social
dibatasi pada konsep dasar atau elementer saja yang sangat diperlukan utntuk
mempelajari masala-masalah social yang dibahas dalam ilmu pengetahuan sosial,
manusia mempergunakan bahasa. Dalam usahanya untuk mengatur hubungan antara
sesamanya yang kemudian melahirkan ilmu-ilmu sosial, manusia mempergunakan
bahasa. Dengan demikian, manusia dan bahasa pada haketnya adalah satu.
Kenyataan inilah mempermudah sastra untuk berkomunikasi.
Karena pada hakekatnya karya sastra adalah penjabaran abstraksi. Sementara itu
filsafat, yang juga mempergunakan bahasa, adalah abstraksi. Cinta kasih,
kebahagian, kebebasan, dan lainnya yang digarap oleh filsafat adalah abstrak.
Sifat abstrak inilah yang menyebabkan filsafat kurang berkomunikasi.
Seni memegang peranan yang penting, karena nilai-nilai
kemanusiaan yang disampaikannya normatif.
Karena seni adalah ekspresi yang sifatnya tidak normatif,
seni lebih mudah berkomunikasi. Karena tidak normatif, nilai-nilai yang
disampaikan lebih fleksibel, baik isinya maupun cara penyampaiannya.
Hampir disetiap jaman, sastra mempunyai peranan yang lebih
penting. Alasan pertama adalah karena sastra menggunakan bahasa. Sementara itu,
bahasa mempunyai untuk menampung hampir semua pernyataan kegiatan manusia.
Manusia Dan Cinta Kasih
Manusia adalah makhluk yang sempurna yang diciptakan Tuhan
di Dunia ini. Mereka dibekali akal fikir dan perasaan serta budi pekerti. Cinta
kasih termasuk didalam kategori perasaan yang saling membutuhkan dan
mencurahkan perhatian kepada pasangan lawan jenis yang sering kita sebut
sebagai kasih sayang. Setiap orang yang hidup didunia ini pasti memiliki rasa
cinta kasih yang menimbulkan rasa sayang. Perlu diketahui bahwa cinta kasih ini
terdiri dari beberapa macam dan perwujudan nyata didunia antara lain : Cinta
kasih terhadap sesama, Cinta kasih terhadap hewan dan tumbuhan, dan Cinta kasih
terhadap semua yang Tuhan berikan kepada manusia.
Dalam bahasa yang sederhana cinta kasih sering dikaitkan
dalam hubungan antara seorang lelaki dan perempuan yang memiliki rasa saling
suka dan peduli diantaranya. Dalam pengertian agama cinta kasih adalah
perwujudan rasa syukur kita terhadap apa yang Tuhan berikan kepada kita, yang
lebih utama dalam agama selalu mengajarkan agar senantiasa cinta kasih sesama
umat manusia.Karena dengan cinta kasih dapat menjauhkan manusia dari sikap
curiga dan pertengkaran yang kemudian akan mejadikan peperangan diantara
manusia itu sendiri.
DEFINISI CINTA KASIH
Cinta Kasih Menurut kamus umum bahasa Indonesia karya W.J.S
Poerwadarminta, cinta adalah rasa sangat suka (kepada) atau (rasa) sayang
(kepada), ataupun (rasa) sangat kasih atau sangat tertarik hatinya. Sedangkan
kata kasih artinya perasaan sayang atau cinta kepada atau menaruh belas
kasihan. Dengan kata lain cinta dan kasih memiliki hampir kesamaan arti tetapi
kata kasih memperkuat arti dari cinta.
Terdapat perbedaan antara cinta dan kasih, cinta lebih
mengandung pengertian tentang rasa yang mendalam sedangkan kasih merupakan
pengungkapan untuk mengeluarkan rasa, mengarah kepada yang dicintai.
Cinta adalah sebuah emosi dari kasih sayang yang kuat dan
ketertarikan pribadi. Dalam konteks filosofi cinta merupakan sifat baik yang
mewarisi semua kebaikan, perasaan belas kasih dan kasih sayang. Pendapat
lainnya, cinta adalah sebuah aksi/kegiatan aktif yang dilakukan manusia
terhadap objek lain, berupa pengorbanan diri, empati, perhatian, memberikan
kasih sayang, membantu, menuruti perkataan, mengikuti, patuh, dan mau melakukan
apapun yang diinginkan objek tersebut.
Cinta adalah satu perkataan yang mengandungi makna perasaan
yang rumit. Bisa di alami semua makhluk. Penggunaan perkataan cinta juga
dipengaruhi perkembangan semasa. Perkataan sentiasa berubah arti menurut
tanggapan, pemahaman dan penggunaan di dalam keadaan, kedudukan dan generasi
masyarakat yang berbeda.
Dalam buku seni
mencinta karya, Erich Formm menyebutkan bahwa cinta itu harus memberi bukan
menerima. Yang paling penting dari memberi adalah hal – hal yang sifatnya
manusiawi bukan materi.
Cinta selalu
menyatakan unsur – unsur tertentu yaitu :
Pengasuhan contohnya adalah cinta seorang ibu pada anaknya.
1. Tanggung jawab adalah suatu tindakan yang suka rela.
2. Perhatian memperhatikan pribadi lain itu hendaknya
berkembang.
3. Pengenalan merupakan keinginan mengetahui rahasia
manusia.
Pengertian cinta menurut Dr Sarlito W. Sarwono menyatakan
cinta memiliki tiga unsur :
1. Keterikatan adalah adanya perasaan untuk hanya bersama
dia, segala prioritas untuknya.
2. Keintiman yaitu adanya kebiasaan dan tingkah laku yang
menunjukan antara anda dan dia sudah tidak memiliki jarak lagi.
3. Kemesraan yaitu adanya rasa ingin mebelai atau dibelai.
Manusia dan Keindahan
Keindahan berasal dari kata indah,yang artinya bagus,
permai, cantik, elok, molek dan sebagainya.Benda yang mempunyai sifat indah
ialah segala hasil seni, (meskipun tidak semua hasil seni indah, pemandangan
dari alam (pantai, pegunungan, danau, bunga-bunga di lereng gunung), manusia
(wajah, mata, bibir, hidung, rambut, kaki, tubuh),
rumah( perabot rumah
tangga dan sebagainya), suara, warna dan sebagainya.
Keindahan adalah
identik dengan kebenaran.
Keindahan atau
keelokan merupakan sifat dan ciri dari orang, hewan, tempat, objek, atau
gagasan yang memberikan pengalaman persepsi kesenangan, bermakna, atau
kepuasan.
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, keindahan diartikan
sebagai keadaan yang enak dipandang, cantik, bagus benar atau elok. Keindahan
dipelajari sebagai bagian dari estetika, sosiologi, psikologi sosial, dan
budaya.
Sebuah “kecantikan yang ideal” adalah sebuah entitas yang dikagumi,
atau memiliki fitur yang dikaitkan dengan keindahan dalam suatu budaya
tertentu, untuk kesempurnaannya.
Pengalaman
“keindahan” sering melibatkan penafsiran beberapa entitas yang seimbang dan
selaras dengan alam, yang dapat menyebabkan perasaan daya tarik dan
ketenteraman emosional. Karena ini adalah pengalaman subyektif, sering
dikatakan bahwa beauty is in the eye of the beholder atau “keindahan itu berada
pada mata yang melihatnya.””
Keindahan itu sangat penting dan perlu selalu kita ciptakan
atau tanamkan di dalam diri kita pribadi, baik dalam keindahan
berpakain,berprilaku, berucap,ataupun keindahan rumah dan keindahan kendaraan
kita
Disamping itu terdapat pula perbedaan menurut luasnya
pengertian; yakni
a. keindahan dalam
arti luas
b. keindahan dalam
arti estetis murni
c. keindahan dalam
arti terbatas dalam pengertiannya dengan penglihatan
A). Keindahan Dalam
Arti Luas
Ialah merupakan pengertian semula dari bangsa Yunani dulu
yang didalamnya tercakup pula kebaikan. Plato misalnya menyebut tentang watak
yang indah dan hukum yang indah, sedang Aristoteles merumuskan keindahan
sebagai sesuatu yang selain baik juga menyenangkan. Plotinus menulis tentang
ilmu yang indah, kebajikan yang indah. Orang Yunani dulu berbicara juga tentang
buah pikiran yang indah dan adat kebiasaan yang indah. Tapi bangsa Yunani juga
mengenal keindahan dalam arti estetis yang disebutnya “symetria” untuk
keindahan berdasarkan penglihatan dan harmonia untuk keindahan berdasarkan
pendengaran. Jadi pengertian keindahan seluas-luasnya meliputi : keindahan
seni, keindahan alam, keindahan moral dan keindahan intelektual
B). Keindahan Menurut
Estetis Murni
Ialah tentang menyangkut pengalaman estetis dari seseorang
dalam hubungannya dengan segala sesuatu yang diserapnya. (berdasarkan
penglihatan, harmoni dalam pendengaran).
C). Keindahan Dalam
Arti Sempit atau Terbatas
Keindahan dalam arti yang terbatas, mempunyai arti yang
lebih disempitkan sehingga hanya menyangkut bendabenda yang dapat -diserap
dengan penglihatan, yakni berupa keindahan bentuk dan warna. keindahan tersusun
dari berbagai keselarasan dan kebalikan dari garis, warna, bentuk, nada, dan
kata-kata. Ada pula yang berpendapat bahwa keindahan adalah suatu kumpulan
hubungan-hubungan yang selaras dalam suatu benda dan di antara benda itu dengan
si pengamat.
Manusia dan Keadilan
A.
Pengertian Keadilan
Menurut Aritoteles:kelayakan dalam tindakan manusia di
artikan titik tengah kedua ujung.Para pemikir mendefinisikan:
Plato ,keadilan di proyeksikan
pada diri manusia ,di katakan adil bila orang dapat mengendalikan diri dan
perasaan dengan akal. Socrates memproyeksikan dalam pemerintahan.
Kong Hu Chu,keadilan terjadi bila
anak sebagai anak ,ayak sebagai ayah dan raja sebagai raja.masing -masing telah
melaksanakan kewajibannya. Pendapat umum keadilan adalah pengakuan dan
perlakuan antara hak dan kewajiban.
B.
Keadilan Sosial
Sesuai sila ke 5 Pancasila “keadilan sosial bagi seluruh
rakyat Indonesia” Bung Hatta dalam urainan nya sila ke 5,dalam mewujudkan maka
perlu di pupuk :
1. Perbuatan luhur yang mencerminkan sikap dan suasana
kekeluargaan
2. Sikap adil terhadap sesama
3. Sikap suka menberi pertolongan kepada yang membutuhkan.
4. Suka bekerja keras
5. Menghargai hasil karya orang lain
Delapan Jalur Pemerataan Pemerintah :
1. Pemerataan pemenuahan kebutuhan pokok
2. Pemerataan meperoleh pendidikan dan kesehatan.
3. Pemerataanpembagian pendapatan
4. Pemerataan kesempatan kerja
5. Pemerataan kesempatan berusaha.
6. Pemerataan kesempatan berpatisipasi dalam pembangunan.
7. Pemerataan penyebaran pembengunan
8. Pemerataan memperoleh keadilan.
C.
Macam-macam keadilan
1. Keadilan legal atau keadilan moral
Menurut plato keadilan dan hukum merupakan subtansi rohani
umum masyarakat yang membuat dan menjaga keadilan,menurut sifat dasarnya paling
cocok baginya”the behind the gun pendapat plato itu di sebut keadilan
moral.sedang Sunyoto menyebut keadilan legal
2. Keadilan distributive
Aristoteles keadilan akan terlaksana bila hal sama di
lakukan sama dan hal tidak sama di lakukan tidak sama.
3. Keadilan Komutatif
Bertujuan memelihara ketertiban umum. Menurut Aristoteles
pertalian akan hancur bila tindakan yang ektrim yang ujungnya ketidakadilan.
D. Kecurangan
Keadilan itu sendiri memiliki sifat yang bersebrangan dengan
dusta atau kecurangan. Dimana kecurangan sangat identik dengan perbuatan yang
tidak baik dan tidak jujur. Atau dengan kata lain apa yang dikatakan tidak sama
dengan apa yang dilakukan.
Kecurangan pada dasarnya
merupakan penyakit hati yang dapat menjadikan orang tersebut menjadi serakah,
tamak, rakus, iri hati, matrealistis serta sulit untuk membedakan antara hitam
dan putih lagi dan mengkesampingkan nurani dan sisi moralitas. Ada beberapa
faktor yang dapat menimbulkan kecurangan antara lain :
1. Faktor ekonomi.
Setiap berhak hidup layah dan
membahagiakan dirinya. Terkadang untuk mewujudkan hal tersebut kita sebagai
mahluk lemah, tempat salah dan dosa, sangat rentan sekali dengan hal – hal
pintas dalam merealisasikan apa yang kita inginkan dan pikirkan. Menghalalkan
segala cara untuk mencapai sebuah tujuan semu tanpa melihat orang lain
disekelilingnya.
2. Faktor Peradaban
dan Kebudayaan
mempengaruhi dari sikapdan
mentalitas individu yang terdapat didalamnya “system kebudayaan” meski
terkadang halini tidak selalu mutlak. Keadilan dan kecurangan merupakan sikap
mental yang membutuhkan keberanian dan sportifitas. Pergeseran moral saat ini
memicu terjadinya pergeseran nurani hamper pada setiapindividu didalamnya
sehingga sangat sulit sekali untuk menentukan dan bahkan menegakan keadilan.
3. Teknis
Hal ini juga sangat dapat
menentukan arah kebijakan bahkan keadilan itu sendiri. Terkadang untuk dapat
bersikapadil,kita pun mengedepankan aspek perasaan atau kekeluargaan sehingga
sangat sulit sekali untuk dilakukan. Atau bahkan mempertahankan keadilan kita
sendiri harus bersikap salah dan berkata bohong agar tidak melukai perasaan
orang lain. Dengan kata lian kita sebagai bangsa timur yang sangat sopan dan
santun.
Manusia dan Penderitaan
Penderitaan dan kata derita. Kata derita berasal dari kata
bahasa sansekerta dhra artinya menahan atau menanggung. Derita artinya
menanggung atau merasakan sesuatu yang tidak menyenangkan. Penderitaan itu
dapat lahir atau bathin, atau lahir bathin. Yang termasuk penderitaan itu ialah
keluh kesah, kesengsaraan, kelaparan, kekenyangan, kepanasan, dan lain – lain.
Penderitaan adalah sebuah kata yang sangat dijauhi dan
paling tidak disenangi oleh siapapun. Berbicara tentang penderitaan ternyata
penderitaan tersebut berasal dari dalam dan luar diri manusia. Biasanya orang
menyebut dengan factor internal dan faktor eksternal.
1. Siksaan
Siksaan yang sifatnya psikis,misalnya :
a. Kebimbangan
b. Kesepian
c. Ketakutan
2. sebab orang merasa ketakutan
a. claustrophobia : takut terhadap ruang tertutup
b. Agorophobia : takut terhadap ruangan terbuka
c. Gamang : takut berada di tempat
ketinggian
d. Kegelapan : takut bila berada di tempat
gelap
e. Kesakitan : takut yang disebabkan rasa
sakit
f. Kegagalan : takut akan mengalami
kegagalan
Dalam diri manusia itu ada cipta,
rasa dan karysa. Karsa adalah sumber yang menjadi penggerak segala aktivitas
manusia. Cipta adalah realisasi dari adanya karsa dan rasa. Baik karsa maupun
rasa selalu ingin dipuaskan. Karena selalu ingin dilayani, sedangkan rasa
selalu ingin dipenuhi tuntutannya. Baru dalam keduanya menemukan yang dicarinya
atau diharapkan manusia akan merasa senang, merasa bahagia.
Penderitaan termasuk realitas
dunia dan manusia. Intensitas penderitaan manusia bertingkat-tingkat, ada yang
berat dan ada juga yang ringan. Namun, peranan individu juga menentukan
berat-tidaknya Intensitas penderitaan.
Suatu peristiwa yang dianggap penderitaan oleh seseorang,
belum tentu merupakan penderitaan bagi orang lain. Dapat pula suatu penderitaan
merupakan energi untuk bangkit bagi seseorang, atau sebagai langkah awal untuk
mencapai kenikmatan dan kebahagiaan.
Apabila karsa dan rasa tidak terpenuhi apa yang dimaksudkan,
manusia akan mendata rasa kurang mengakibatkan munculnya wujud penderitaan,
bahkan lebih dari itu, yaitu rasa takut.
Penderitaan Nietzsche
(1844-1900), seorang filsuf Prusia, dimulai sejak kecil, yaitu sering sakit,
lemah, serta kematian ayahnya ketika ia masih kecil. Keadaan ini menyebabkan ia
suka menyendiri, membaca dan merenung diantara kesunyian sehingga ia menjadi
filsuf besar.
Lain lagi dengan filsuf Rusia
yang bernama Berdijev (1874-1948). Sebelum dia menjadi filsuf, ibunya
sakit-sakitan. Ia menjadi filsuf juga akibat menyaksikan masyarakatnya yang
sangat menderita dan mengalami ketidakadilan.
Sama halnya dengan filsuf Sartre
(1905-1980) yang lahir di Paris, Perancis. Sejak kecil fisiknya lemah,
sensitif, sehingga dia menjadi cemoohan teman-teman sekolahnya. Penderitaanlah
yang menyebabkan ia belajar keras sehingga menjadi filsuf yang besar.
Daftar Pustaka