Jumat, 25 Oktober 2013

JURNAL

Judul 1
Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Motivasi Dan Kepuasan Kerja Serta Kinerja Karyawan Pada Sub Sektor Industri Pengolahan Kayu Skala Menengah Di Jawa Timur


Judul 2
PENGARUH KEDISIPLINAN, MOTIVASI KERJA, DAN PERSEPSI GURU TENTANG KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH TERHADAP KINERJA GURU SMKN 1 PURWOREJO PASCA SERTIFIKASI

Sumber: http://eprints.uny.ac.id/6119/1/PENGARUH%20KEDISIPLINAN,%20MOTIVASI%20KERJA,%20DAN%20PERSEPSI%20GURU%20TENTANG%20KEPEMIMPINAN%20KEPALA%20SEKOLAH%20TERHADAP%20KINERJA%20GURU%20SMKN%201%20PURWOREJO%20PASCA%20SERTIFIKASI.pdf

Judul 3
HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI KERJA DENGAN PRESTASI KERJA 
KARYAWAN 


Judul 4
HUBUNGAN PENGHARGAAN INTRINSIK TERHADAP MOTIVASI KERJA 


Judul 5

Sabtu, 12 Oktober 2013

Proses Pengambilan Keputusan Oleh Konsumen

  • ·        Model Pengambilan Keputusan

Faktor-faktor yang merupakan bagian atau elemen yang ada dalam sebuah model untuk mengambil keputusan tentang produk, yaitu :
a.    Analisa Pasar
b.    Memonitor Lingkungan
c.    Menentukan Tujuan Produk
d.    Menentukan Marketing Mix
e.    Penerapan Keputusan-keputusan Marketing Mix

f.     Mengadakan Prosedur Pengawasan

  • ·        Tipe-tipe Proses Pengambilan Keputusan

Decition Making adalah tindakan manajemen dalam pemilihan alternative untik mencapain sasaran.

Keputusan di bagi dalam 3 tipe :
1.    Keputusan Terstruktur
Keputusan yang berulang-ulang dan rutin, sehingga dapat di program. Keputusan terstruktur terjadi dan dilakukan terutama pd manajemen tinggkat bawah.

2.    Keputusan Setengah Terstruktur
Keputusan yang sebagian dapat diprogram, sebagian berulang-ulang dan rutin dan sebagian tidak terstruktur.

3.    Keputusan Tidak Terstruktur
Keputusan yang tidak terjadi berulang-ulang dan tidak selalu terjadi.

  • ·         Faktor-Faktor yang mempengaruhi pemecahan masalah

1.    Masalah Sederhana (Simple Problem) Corak / Jenis Masalah
-       Ciri :
Berskala besar , tidak berdiri sendiri (memiliki kaitan erat dengan masalah lain ), mengandung         konsekuesi besar , pemecahannya memerlukan pemikiran yang tajam dan analitis.
-       Scope :
Pemecahan masalah dilakukan secara kelompok yang melibatkan pimpinan dan segenap staf pembantunya.
-       Jenis :
Masalah yang terstruktur (Structured problems) dan masalah yang tidak terstruktur (Unstructured problems).

2.    Masalah rumit (Complex Problems) Corak / Jenis Masalah
-       Definisi :
Masalah yang jelas faktor penyebabnya , bersifat rutin dan biasanya timbul berulang kali sebagai pemecahannya dapat dilakukan dengan teknik pengambilan keputusan yang bersifat rutin, repetitif & dibakukan.

3.    Masalah yang tersrtuktur
-       Definisi :
Penyimpangan dari masalah organisasi yang bersifat umum, tidak rutin, tidak jelas faktor penyebab dan konsekuensinya . serta tidak repetitif kasusnya.

-       Sifat pengambilan keputusan :
Relatif lebih sulit dan lama, diperlukan teknik PK yang bersifat non-programmed decision-making.

4.    Masalah yang tidak Terstuktur

Pendefinisian Masalah yang baik
-       Fakta dipisahkan dari opini atau spekulasi . Data objektif dipisahkan dari persepsi .
-       Semua pihak yang terlibat diperlakukan sebagai sumber informasi.
-       Masalah harus dinyatakan secara eksplisit / tegas , untuk menghindarkan dari pembuatan definisi yang tidak jelas.
-       Definisi yang dibuat harus menyatakan dengan jelas adanya ketidak sesuaian antara standar atau harapan yang telah di tetapkan sebelumnya dan kenyataan yang terjadi.
-       Definisi yang dibuat harus menyatakan dengan jelas , pihak pihak yang terkait ataub berkepentingan dengan terjadinya masalah .
-       Definisi yang dibuat bukanlah seperti sebuah solusi yang samar. 

  • ·         Pembelian

Menurut Kotler ( 2000 : 168 ) membedakan 5 peran yang  dapat dimainkan
setiap individi didalam keputusan pembelian :
a.    Pencetus
Seorang yang pertama kali mengusulkan gagasan untuk membeli produk dan jasa.
b.    Pemberi pengaruh  
Seorang dengan pandangan atau saran yang mempengaruhi keputusan.
c.    Pengambil keputusan
Seseorang yang memutuskan setiap komponen dari suatu keputusan pembelian apakah membeli, tidak membeli, bagaimana membeli dan dimanakah membeli.
d.    Pembeli
Orang yang melakukan pembelian yang sesungguhnya.
e.    Pemakai
Seseorang yang  mengkonsumsi atau mengunakan produk atau jasa yang bersangkutan.

  • ·         Diagnosa Perilaku Konsumen


Persaingan dalam dunia bisnis dimasa sekarang baik di pasar dalam negeri/domestic maupun di pasar luar negeri. Apalagi Negara Indonesia uang telah melakikan Asean Free Trade Area (AFTA) pada tahun 2002, hal ini berarati pelaku bisnis yang ada di dalam negeri selain merela harus bersaing dengan pelaku bisnis local mereka juga bersaing dengan pelaku bisnis luar negeri karena mereka telah di bebaskan bea masuk produk ayng mereka tawarkan di pasar dalam negeri. Untuk mengenakan persaingan, perusahaan harus mampu memberikan kepada para pelanggannya, misalnya dengan memberi produk yang mutunya lebih baik, harganya baik, pelayanannya lebih baik dari para pesaingnya.
            Tidak sedikit orang yang bingung memilih bank yang tepat. Maraknya iklan perbankan yang juga mensponsori beberapa acara televise membuat masyarakat awam bingung menabung di bank mana. Banyak masyarakat terjebak pada binga menggiurkan, fasilitas Phone Banking, kerja sama dengan beberapa bank lain, layanan satu atap serta layanan lain yang diiming-imingi iklan, televisi dan media cetak. Setelah terpikat oleh janji-janji tersebut akhirnya mereka harus menyesal menjadi nasabah tersebut.
Deregulasi financial di Indonesia dimulai dengan dikeluarkannya paket juni 1983. Kebijakan ini merupakan kebijakan awal yang member kebebasan kepada dunia perbankan. Tujuan adalah untuk mendorong dan meningkatkan efisiensi dan profesionalisme melalui terciptanya mekanisme pasar yang sehat di bidang manajemen dana bank. Dalam kondisi yang demikian bank tidak boleh hanya duduk menunggu datangnya nasabah, bank dituntut untuk bersikap agrsif dan bekerja lebih professional, sehingga mampu untuk menjabarkan situasi yang sedang di hadapi dan mampu melihat kedepan sehingga mampu melihat kedepan sehinnga para nasabah akan merasa bahwa bank merupakan penasehatnya yang lebih terpercaya. Hal ini harus di dukung dengan peningkatan pelayanan terhadap nasabah.
Persaingan perbankan nasional menjadi semakin ketat. Persaingan bank bukan hanya sesame bank, baik bank nasional maupun bank asing, tetapi juga dengan lembaga keuangan bukan bank, seperti modal ventura, leasing, dan lembaga pembiayaan lainya. Disisi lain dengan perkembangan dan perubahannya masyarakat akan berpengaruh pada tingkah laku masyarakat . perbankan dituntut untuk dapat dikemukakan bahwa dengan semakin ketatnya persaingan antara bank tersebut muncul permasalan baru yaitu kebutuhan produsen di pasar verupa perebutan untuk mendapatkan tempat dihati konsumen yang merupakan salah satu aspek yang cukup mendasari bagi sector perbankan untuk dapat tetap survive.
Oleh karena itu kepuasan konsumen merupakan masalah penting yang harus di perhatikan oleh perusahaan termasuk bank. Perilaku konsumen mencerminkan mengapa seseorang konsumen membeli suatu produk dan bagaimana konsumen itu memilih dan membeli suatu produk. Konsumen akan membeli suatu produk untuk memenuhi kebutuhan yang di harapkannya. Oleh karena itu seorang konsumen akan memilih barang yang memenuhi harapanya.
Dengan mengkaji perilaku konsumen perusahaan dapat mengetahuin tentang hasil diagnose siapa dan apa serta bagaimana kebenaran tentang pemakaian suatu produk. Dari perilaku konsumen menyenangi produk saingan dan kurang menyenangi produk yang dihasilkan suatu perusahaan.

Sumber :

Rabu, 02 Oktober 2013

SEGMENTASI PASAR DAN ANALISIS DEMOGRAFI

SEGMENTASI PASAR
kegiatan membagi suatu pasar menjadi kelompok-kelompok pembeli yang berbeda yang memiliki kebutuhan, karakteristik, atau perilaku yang berbeda yang mungkin membutuhkan produk atau bauran pemasaran yang berbeda. Segmentasi pasar juga dapat diartikan sebagai proses pengidentifikasian dan menganalisis para pembeli di pasar produk, menganalisis perbedaan antara pembeli di pasar.

Dasar-dasar segmentasi pasar konsumen
seorang pemasan harus mencoba variabel-variabel segmentasi yang berbeda , sendiri-sendiri dan secara kombinasi dengan harapan menemukan suatu cara yang berguna untuk melihat struktur pasar.
a.   Segmentasi  Geografis  (Tempat)
b.   Segmentasi  Demografis
c.   Segmentasi Psikografi
d.   Segmentasi  Behavioristik (Tingkah laku)

ANALISIS DEMOGRAFI
Pada suatu pemasaran produk, analisis demografi harus dilakukan. Hal tersebut berguna untuk mengetahui trend demografis produk yang dipasarkan. Data dalam demografi pemasaran dapat terdiri dari usia, ras, jenis kelamin, pekerjaan, pendapatan, mobilitas, kepemilikan rumah, lokasi, status, pekerjaan, dan tingkat pendidikan. Jika demografi konsumen telah di lakukan, maka hal selanjutnya yang harus dilakukan adalah melakukan analisis demografi, agar demografi yang telah dilakukan dapat kita ketahui hasilnya setelah kita melakukan analisis atas demografi yang telah kita buat.

ILMU DEMOGRAFI
Adolphe Landry (1945)menyarankan dibedakan antara istilah demografi murni dan studi kependudukan
Demografi murni (pure demography)
a.    Demografi formal yang menghasilkan teknik-teknik untuk menghitung indikator-indikator kependudukan..
Studi atau analisis kependudukan yang lebih luas
b.   Studi mengenai hubungan antara faktor-faktor perubahan penduduk dan faktor-faktor pembangunan.
Studi yang berusaha memberi penjelasan tentang sebab akibat perubahan variabel demografi
Manfaat analisis demografi
c.   Mempelajari kuantitas dan distribusi penduduk dalam suatu daerah tertentu.
d.   Menjelaskan pertumbuhan penduduk pada masa lampau, kecenderungannya, dan persebarannya dengan sebaik-baiknya dan dengan data yang tersedia.
e.   Mengembangkan hubungan sebab akibat antara perkembangan penduduk dengan bermacam-macam aspek organisasi sosial, ekonomi, budaya, lingkungan dan lain-lain.
f.     Pemperkirakan pertumbuhan penduduk (proyeksi penduduk) pada masa yang akan datang dan kemungkinan-kemungkinan konsekuensinya.

KEPUASAN KONSUMEN
Kepuasan konsumen adalah perasaan senang atau kecewa seseorang yang berasal dari perbandingan antara kesannya terhadap kinerja ( hasil) suatu produk dengan harapannya.

Kepuasan konsumen terbagi menjadi 2 : 
a. Kepuasan Fungsional, merupakan kepuasan yang diperoleh dari fungsi atau pemakaian suatu produk. Misal : karena makan membuat perut kita menjadi kenyang.
b. Kepuasan Psikologikal, merupakan kepuasan yang diperoleh dari atribut yang bersifat tidak berwujud. Misal : Perasaan bangga karena mendapat pelayanan.

PROFITABILITAS

Profitablitas atau kemampuan memperoleh laba adalah suatu ukuran dalam persentase yang digunakan untuk menilai sejauh mana perusahaan mampu menghasilkan laba pada tingkat yang dapat diterima. Angka profitabilitas dinyatakan antara lain dalam angka laba sebelum atau sesudah pajak, laba investasi, pendapatan per saham, dan laba penjualan. Nilai profitabilitas menjadi norma ukuran bagi kesehatan perusahaan.


PENGGUNAAN SEGMENTASI DALAM STRATEGI PEMASARAN

Faktor penting lain yang harus diperhitungkan ketika mengembangkan strategi pemasaran untuk konsumen adalah "segmentasi pasar". Segmentasi pasar berarti membagi pelanggan potensial perusahaan ke dalam berbagai segmen atau kelompok (misalnya, berdasarkan usia, jenis kelamin, agama, lokasi, dll) dan kemudian memfokuskan strategi pemasaran pada satu atau lebih kelompok-kelompok. Bila menggunakan segmentasi pasar, penting untuk menentukan apa faktor-faktor yang akan dipertimbangkan. Faktor-faktor yang disebut variabel segmentasi. Variabel segmentasi perlu berhubungan dengan kebutuhan, penggunaan, atau perilaku terhadap produk atau jasa. Sebagai contoh, produsen gitar akustik akan paling mungkin segmen pasar berdasarkan usia, yaitu, strategi pemasaran mereka akan dirancang untuk menarik dan mempengaruhi remaja.
Sumber daya dan kemampuan perusahaan untuk menentukan jumlah dan ukuran segmen pasar yang mereka dapat berharap untuk menarik dengan strategi pemasaran mereka. Jenis produk dan layanan, serta variasi dalam kebutuhan pelanggan mereka, akan memainkan peran dalam ukuran dan jumlah segmen pasar yang ditargetkan. Memilih variabel segmentasi yang tepat adalah bagian penting dalam penargetan pasar konsumen tertentu. Memilih variabel segmentasi yang tepat adalah bagian penting dalam penargetan pasar konsumen tertentu.
Segmentasi pasar merupakan tindakan untuk mengidentifikasi dan membentuk kelompok pembeli yang terpisah-pisah yang mungkin membutuhkan produk dan bauran pemasaran yang tersendiri. Pada penelitian ini basis segmentasi yang digunakan adalah gaya hidup yang dapat mempengaruhi bauran pemasaran dan preferensi terhadap bauran pemasaran dari E-Commerce. Ini berarti basis segmentasi ini dilihat dari perilaku mereka terhadap bauran pemasaran. Dengan kesamaan karakteristik perilaku yang berpengaruh terhadap bauran pemasaran ini diharapkan setiap segmen yang terbentuk dapat didekati dengan penawaran yang tepat sehingga meningkatkan kepuasan pelanggan dari masing-masing segmen.
Dari kedelapan elemen bauran pemasaran yang digunakan terdapat 6 elemen yang signifikan dalam membedakan antar segmen, yaitu produk, promosi, bukti fisik, komunitas, proses dan harga. Dua yang lain yaitu tempat dan perubahan ternyata untuk tingkat kepercayaan 95% tidak dapat digunakan untuk membedakan segmen. Ini berarti setiap segmen mempunyai preferensi bauran pemasaran yang sama terhadap kedua elemen tersebut.

Langkah dalam mengembangkan segmentasi yaitu:

1.    Mensegmen pasar menggunakan variabel-variabel permintaan, seperti kebutuhan konsumen, manfaat yang dicari, dan situasi pemakaian.
2.   Mendeskripsikan segmen pasar yang diidentifikasikan dengan menggunakan variabel-variabel yang dapat membantu perusahaan memahami cara melayani kebutuhan konsumen tersebut dan cara berkomunikasi dengan konsumen.




Contoh :

PT. Indofood Sukses Makmur Tbk.

Perkembangan produksi mie instan di Indonesia memperlihatkan suatu peningkatan yang positif, walaupun pada tahun 2006 sempat mengalami suatu penurunan produksi. Secara kuantitas, produksi mie instant dari tahun ke tahun mengalami kenaikan dengan tren yang positif. Hal ini menunjukkan suatu prospek yang cukup baik bagi industri mie instan ini pada masa yang akan datang. PT. Indofood Sukses Makmur menjadikan mutu dan kepuasan pelanggan sebagai basis bagi perencanaan yang dilakukan oleh perusahaan. Oleh karena itu keinginan dan kebutuhan konsumen harus diperhatikan oleh produsen karena kebutuhan ini akan senantiasa berubah. Perkembangan produk mie instan yang sudah dianggap sebagai makanan cepat saji dan bahkan sebagai makanan pokok, menyebabkan tingkat persaingan pada industri mie instan ini semakin tinggi.

·        Strategi Pemasaran
Dominasi PT Indofood Sukses Makmur Tbk begitu kuat walaupun sudah terjadi pergeseran. Tahun 2002 Indomie menguasai sekitar 90% pasar mie instan, tahun lalu menurun menjadi 75%. Sisanya yang 25% dikeroyok merk mie instan lainnya. Kemunduran itu patut diwaspadai. Apalagi baru-baru ini muncul produk-produk baru, seperti mie sedap milik PT Sayap Mas Utama yang merupakan grup dari kelompok Wings yang diluncurkan pada Mei 2003 dan baru didistribusikan di Pulau Jawa dan Bali, namun namanya sudah mulai diperbincangkan di kalangan pembeli di warung-warung, bahkan pasar swalayan.
Ketatnya persaingan produk mi instan disadari benar oleh manajemen PT Indofood. Sumber yang tidak mau disebut namanya mengakui bahwa saat ini penguasaan Indofood terhadap pasar mi instan menurun dari 90% menjadi 75%. Meski terjadi penurunan penguasaan pasar, namun divisi mie
instan tetap dapat meraih kenaikan penjualan sebesar 6,6% menjadi Rp4,5 triliun dibanding Rp4,2 triliun pada periode yang sama 2002. Kenaikan itu antara lain dipengaruhi lebih tingginya harga jual rata-rata. Selain itu, hingga saat ini divisi mi instan tetap dapat mempertahankan volume penjualannya sebesar 7,3 miliar bungkus.
Tentang strategi menghadapi persaingan, Indofood akan menerapkan strategi Mastering The Present, Pre-empting the Future. Strategi ini antara lain fokus kepada organic growth, memanfaatkan competitive advantage melalui scale, scope, span, dan speed. Selain itu akan menjalankan program cost efficiency and cost cutting. Di samping itu tetap melanjutkan segmentasi para konsumennya dengan memperkenalkan produk-produk dengan higher price and higher margin.
·        Teori-teori dari Strategi Pemasaran
A.  Promosi
Promosi adalah suatu usaha dari pemasar dalam menginformasikan dan mempengaruhi orang atau pihak lain sehingga tertarik untuk melakukan transaksi atau pertukaran produk barang atau jasa yang dipasarkannya.
B.  Tujuan Promosi
1. Menyebarkan informasi produk kepada target pasar potensial
2. Untuk mendapatkan kenaikan penjualan dan profit
3. Untuk mendapatkan pelanggan baru dan menjaga kesetiaan pelanggan
4. Untuk menjaga kestabilan penjualan ketika terjadi persaingan pasar
5. Membedakan serta mengunggulkan produk dibanding produk pesaing
6. Membentuk citra produk di mata konsumen sesuai dengan yang diinginkan
C.  Tujuan transaksional system pemasaran dalam strategi pemasaran adalah :
1.   Tingkat konsumsi masyarakat yang maksimum
2.   Tingkat kepuasan konsumen yang maksimum
3.    Tingkat pilihan konsumen yang maksimum
4.   Kualitas hidup konsumen yang maksimum

D.  Aspek pemasaran yang meliputi kegiatan :
1.   Perencanaaan barang
2.   Penetapan harga
3.   Program promosi
4.   Saluran distribusi

E.  Saluran distribusi
Pendistribusia adalah kegiatan pemasaran yang berusaha memperlancar serta mempermudah penyampaian produk dan jasa dari produsen kepada konsumen sehimgga pengguna sesuai dengan yang di perlukan.
Proses pendistribusian yang merupakan strategi pemasaran :
-         Menciptakan nilai tambah produk melalui fungsi pemasaran
-         Memperlancar arus saluran pemasaran secara fisik dan non fisik
KESIMPULAN

Setiap tahun PT Indofood Sukses Makmur Tbk mengalami penurunan dan kenaikan pada biaya produksi.  Harus mewaspadai pesaing-pesaing dari PT Indofood Sukses Makmur Tbk dan meningkatkan kewaspadaan kepada produksi mie lain dengan melakukan promosi yang sangat agresif,  harus melakukan gebrakan yang sangat luar biasa, harganya di bawah dari produk lain, ditambah keunggulan-keunggulan lain, menentukan kualitas produk, memiliki kemampuan untuk mengidentifikasi mengenai kebutuhan dan keinginan konsumen yang heterogen, sehingga dapat mengetahui dengan jelas kebutuhan dan keinginan konsumen tersebut sesuai dengan karakteristik dari masing-masing atau tidak. Melakukan riset pemasaran yang dilakukan terhadap konsumen, sehingga dapat diketahui kebutuhan dan keinginan konsumen akan suatu produk mie.

Sumber :

Selasa, 01 Oktober 2013

PENDAHULUAN : PERILAKU KONSUMEN

Perilaku konsumen adalah proses dan aktivitas ketika seseorang berhubungan dengan pencarianpemilihanpembelian,penggunaan, serta pengevaluasian produk dan jasa demi memenuhi kebutuhan dan keinginan. Perilaku konsumen merupakan hal-hal yang mendasari konsumen untuk membuat keputusan pembelian. Untuk barang berharga jual rendah (low-involvement) proses pengambilan keputusan dilakukan dengan mudah, sedangkan untuk barang berharga jual tinggi (high-involvement) proses pengambilan keputusan dilakukan dengan pertimbangan yang matang. 

Pendekatan untuk mempelajari tingkah laku konsumen ada 2 :
1.   Pendekatan Marginal Utility (Cardinal), beranggapan bahwa kepuasan konsumen dapat diukur dengan satu satuan, misalnya Uang 
2.   Pendekatan Indefference Curve (Ordinal), beranggapan bahwa kepuasan konsumen tidak dapat diukur dengan satu satuan. Tingkat kepuasan Konsumen hanya dapat dinyatakan lebih tinggi atau lebih rendah, Dalam pendekatan Marginal Utility digunakan anggapan sebagai berikut :
a.   Utility bisa diukur dengan uang.
b.   Hukum Gossen berlaku yang menyatakan bahwa "Semakin banyak sesuatu barang dikonsumsi, maka tambahan kepuasan yang diperoleh dari setiap satuan tambahan yang dikonsumsi akan menurun".
c.   Konsumen berusaha memaksimumkan kepuasan.
Konsumen adalah setiap orang pemakai barang dan/atau jasa yang tersedia dalam masyarakat, baik bagi kepentingan diri sendiri, keluarga, orang lain, maupun makhluk hidup lain dan tidak untuk diperdagangkan.

Ciri-ciri konsumen menurut kotler (2000) :
a.   Loyal terhadap produk
Konsumen yang pas cenderung loyal dimana mereka akan membeli ulang dari produsen yang sama.

b.   Adanya komunikasi dari mulut ke mulut yang bersifat positif
Komunikasi dari mulut ke mulut (Word of Mouth Communication) yang bersifat positif yaitu rekomendasi kepada calon konsumen lain dan mengatakan hal-hal yang baik mengenai produk dan perusahaan

c.          Perusahaan menjadi pertimbangan utama
ketika membeli merek lain ketika konsumen ingin membeli produk yang lain, maka perusahaan yang telah memberikan kepuasan kepadanya akan menjadi pertimbangan yang utama.

Kekuatan utama yang dapat mempertajam penelitian tentang konsumen adalah selalu berinovasi dan benrinovasi produk baru tetapi tidak mengurangi kualitas produk itu sendiri bahkan seharunya lebih di tingkatkan lagi kualitas produk agar konsumen semakin percaya terhadap apa yang sudah mereka gunakan.

Sumber : 
·        http://id.wikipedia.org/wiki/Perilaku_konsumen
·        http://elearning.gunadarma.ac.id/docmodul/pengantar_ekonomi/Bab_2.pdf
·        http://id.wikipedia.org/wiki/Konsumen
·        http://haneeyblog.blogspot.com/2011/10/normal-0-false-false-false-en-us-x-none.html

PENDAHULUAN : PERILAKU KONSUMEN

Perilaku konsumen adalah proses dan aktivitas ketika seseorang berhubungan dengan pencarianpemilihanpembelian,penggunaan, serta pengevaluasian produk dan jasa demi memenuhi kebutuhan dan keinginan. Perilaku konsumen merupakan hal-hal yang mendasari konsumen untuk membuat keputusan pembelian. Untuk barang berharga jual rendah (low-involvement) proses pengambilan keputusan dilakukan dengan mudah, sedangkan untuk barang berharga jual tinggi (high-involvement) proses pengambilan keputusan dilakukan dengan pertimbangan yang matang. 

Pendekatan untuk mempelajari tingkah laku konsumen ada 2 :
1.   Pendekatan Marginal Utility (Cardinal), beranggapan bahwa kepuasan konsumen dapat diukur dengan satu satuan, misalnya Uang 
2.   Pendekatan Indefference Curve (Ordinal), beranggapan bahwa kepuasan konsumen tidak dapat diukur dengan satu satuan. Tingkat kepuasan Konsumen hanya dapat dinyatakan lebih tinggi atau lebih rendah, Dalam pendekatan Marginal Utility digunakan anggapan sebagai berikut :
a.   Utility bisa diukur dengan uang.
b.   Hukum Gossen berlaku yang menyatakan bahwa "Semakin banyak sesuatu barang dikonsumsi, maka tambahan kepuasan yang diperoleh dari setiap satuan tambahan yang dikonsumsi akan menurun".
c.   Konsumen berusaha memaksimumkan kepuasan.
Konsumen adalah setiap orang pemakai barang dan/atau jasa yang tersedia dalam masyarakat, baik bagi kepentingan diri sendiri, keluarga, orang lain, maupun makhluk hidup lain dan tidak untuk diperdagangkan.

Ciri-ciri konsumen menurut kotler (2000) :
a. Loyal terhadap produk
Konsumen yang pas cenderung loyal dimana mereka akan membeli ulang dari produsen yang sama.

b. Adanya komunikasi dari mulut ke muluet yang bersifat positif
Komunikasi dari mulut ke mulut yang bersifat positif yaitu rekomendaasi kepada calon konsumen lain dan mengatakan hal-hal yang baik mengenai produk dan perusahaan.

c. Perusahaan menjadi pertimbangan utama ketika membeli merek lain ketika konsumen ingin membeli produk yang lain, maka perusahaan yang telah memberikan kepuasan kepadanya akan menjadi pertimbangan yang utama.

Kekuatan utama yang dapat mempertajam penelitian tentang konsumen adalah selalu berinovasi dan benrinovasi produk baru tetapi tidak mengurangi kualitas produk itu sendiri bahkan seharunya lebih di tingkatkan lagi kualitas produk agar konsumen semakin percaya terhadap apa yang sudah mereka gunakan.

Sumber : 
·        http://id.wikipedia.org/wiki/Perilaku_konsumen
·        http://elearning.gunadarma.ac.id/docmodul/pengantar_ekonomi/Bab_2.pdf
·        http://id.wikipedia.org/wiki/Konsumen
·        http://haneeyblog.blogspot.com/2011/10/normal-0-false-false-false-en-us-x-none.html