I.
PENDAHULUAN
Puji syukur penyusun
panjatkan ke hadirat Allah Subhanahu wata΄ala, karena berkat rahmat-Nya saya
bisa menyelesaikan makalah yang berjudul “Pertumbuhan
Ekonomi”. Makalah ini diajukan guna memenuhi tugas mata kuliah.
Saya mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu sehingga makalah ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya. Makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu, kritik dan saran yang bersifat membangun sangat kami harapkan demi sempurnanya makalah ini.
Semoga makalah ini memberikan informasi bagi masyarakat dan bermanfaat untuk pengembangan wawasan dan peningkatan ilmu pengetahuan bagi kita semua.
Saya mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu sehingga makalah ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya. Makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu, kritik dan saran yang bersifat membangun sangat kami harapkan demi sempurnanya makalah ini.
Semoga makalah ini memberikan informasi bagi masyarakat dan bermanfaat untuk pengembangan wawasan dan peningkatan ilmu pengetahuan bagi kita semua.
PERTUMBUHAN EKONOMI
A. PENGERTIAN PERTUMBUHAN EKONOMI
Pertumbuhan
ekonomi adalah proses kenaikan output perkapita dalam jangka panjang.
Tekanannya
ada 3 aspek yaitu :
-
Proses
-
Output perkapita
-
Jangka panjang
Pertumbuhan
ekonomi ada siatu proses bukan suatu gambaran ekonomi pada suatu saat. Melihat
bagaimana suatu perekonomian berkembang atau berubah dari waktu ke waktu.
Pertumbuhan ekonomi berkaitan dengan kenaikan output perkapita, oleh sebab itu
ada 2 sisi yang harus di perhatikan yaitu Sisi Output Total ( GNP ) dan Sisi
Jumlah Penduduk.
Prof.
Simon Kuznets mendefinisikan pertumbuhan ekonomi itu adalah kenaikan jangka
panjang dalam kemampuan suati negara untuk menyediakan semakin banyak
barang-barang ekonomi kepada penduduk nya . kemampuan ini tumbuh sesuai dengan
kemajuan teknologi, penyesuaian
kelembagaan, dan ideologi yang di perlukannya. Definisi ini memiliki 3
komponen yaitu :
Pertumbuhan
ekonomi suatu bangsa terlihat dari meningkatnya secara terus – menerus
persediaan barang, teknologi maju merupakan faktor dalam pertumbuhan ekonomi yang menentukan derajat pertumbuhan
kemampuan dalam penyediaan aneka macam barang kepada penduduk, dan penggunaan
teknologi secara luas dan efisien merupakan penyesuaian di bidang kelembagaan
dan ideologi sehingga inovasi yang di hasilkan oleh ilmu pengetahuan dapat
dimanfaatkan secara tepat.
Teori
pertumbuhan ekonomi sebagai penjelasan mengenai faktor – faktor apa yang
menentukan kenaikan output per kapita dalam jangka panjang, dan penjelasan
mengenai bagaimana fakto – faktor tersebut berinteraksi satu sama lain sehingga
terjadi proses pertumbuhan.
B. FAKTOR-FAKTOR PERTUMBUHAN EKONOMI
Menurut
Todaro ( 2000 ), komponen utama dalam pertumbuhan ekonomi suatu masyarakat :
1. Akumulasi Modal
Akumulasi
modal terjadi apabila sebagian dari pendapatan ditabung dan diinvestasikan
dengan tujuan memperbesar output dan pendapatan di kemudian hari. Demikian pula
investasi dalam sumber daya manusia dapat meningkatkan kualitasnya dan dengan
demikian akan menghasilkan efek yang sama terhadap produksi, bahkan akan lebih
besar lagi bertambahnya jumlah manusia. Pendidikan formal dan informal akan
dapat di tingkatkan lebih efektif lagi supaya dapat menghasilkan tenaga
terdidik yang dapat memperbesar produktifitas.
2. Pertumbuhan Penduduk dan Tenaga Kerja
Pertumbuhan
penduduk dan tenaga kerja merupakan faktor positif dalam merangsang pertumbuhan
ekonomi. Jumlah tenaga kerja yang lebih besar akan menambah jumlah tenaga
produktif, sedangkan pertambahan penduduk yang lebih besar akan menambah luasnya
pasar domestik.
3. Kemajuan Teknologi
Kemajuan
teknologi bagi para ahli ekonomi merupakan sumber pertumbuhan ekonomi yang
lebih penting. Kemajuan teknologi dapat meningkat nilai tambah yang tinggi.
Kemajuan teknologi berarti ditemukannya cara berproduksi atau perbaikan
produksi.
Karakteristik
proses pertumbuhan ( Kuznets ) :
a. Segi Ekonomi Agregat
(1) Laju pertumbuhan output perkapita dan
pertambahan penduduk yang tinggi.
(2) Tingkat kenaikan produktivitas faktor yang
tinggi, khususnya produktivitas tenaga kerja.
b. Segi Transformasi Struktural
(1) Tingkat transformasi struktural ekonomi yang
tinggi. Sebagian komponen utama perubahan struktural tersebut mencakup
pergeseran yang berangsur-angsur dari aktivitas pertanian ke non-pertanian.
(2) Tingkat transformasi sosial dan ideologi yang
tinggi struktural ekonomi. Perubahan dalam masyarakat harus di barengi dengan
transformasi sikap, kelembagaan, dan ideologi.
c. Segi tingkat penyebaran pertumbuhan
internasional
(1) Kecendrungan negara maju perekonomiannya untuk
menjangkau bagian dunia lainya sebagai daerah pemasaran dan bahan baku.
(2) Terbatasnya penyebaran pertumbuhan ekonomi
yang hanya mencapai sepertiga bagian penduduk dunia.
Faktor-faktor
Ekonomi :
· Sumber Daya Alam
· Akumulasi Modal
· Organisasi
· Kemajuan Teknologi
· Pembagian Kerja dan skala produksi
Faktor-faktor
non-ekonomi :
· Faktor Sosial
· Faktor Manusia
· Faktor Politik dan Administratif
Ciri
– ciri Pertumbuhan Ekonomi :
· Laju pertumbuhan penduduk dan produk perkapita
· Peningkatan produktifitas
· Laju perubahan struktural yang tinggi
· Urbanisasi
· Ekspansi negara maju
· Arus barang, modal, dan orang antar bangsa
Sumber : http://almasdi.unri.ac.id/bahan_ajar/Ekonomi_Pembangunan/Pertemuan_3_pertumbuhan%20ekonomi.pdf
Pertumbuhan ekonomi Indonesia 2012, 6,3 persen
Jakarta (ANTARA
News) - Bank Indonesia memperkirakan pertumbuhan ekonomi sampai akhir tahun mencapai
6,3 persen didukung peningkatan ekonomi domestik yang tetap tinggi.
"Ekonomi Indonesia untuk keseluruhan tahun 2012 dan 2013 masing-masing diprakirakan tumbuh pada kisaran 6,1 - 6,5 persen dengan kecenderungan di tengah 6,3 persen. Sementara 2013 antara 6,3 - 6,7 persen," kata Gubernur Bank Indonesia Darmin Nasution, di Jakarta, Kamis.
Dewan Gubernur menilai perekonomian domestik masih tumbuh cukup baik walaupun tidak setinggi prakiraan semula. Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada triwulan III-2012 diprakirakan sebesar 6,3 persen, lebih rendah dari prakiraan sebelumnya akibat penurunan kinerja sektor eksternal.
Meskipun konsumsi dan investasi yang berorientasi permintaan domestik tetap tumbuh tinggi, penurunan ekspor telah berdampak pada penurunan produksi dan investasi yang berorientasi ekspor.
Ke depan, pertumbuhan ekonomi masih akan ditopang oleh permintaan domestik yang cukup kuat dan potensi membaiknya ekspor meskipun masih dibayangi oleh ketidakpastian perekonomian global.
Hal tersebut juga didukung oleh masih cukup kuatnya sumber pertumbuhan ekonomi daerah, khususnya di Kawasan Timur Indonesia (KTI) dan Jawa.
Ke depan, Bank Indonesia akan terus mencermati dinamika perekonomian dan pasar keuangan global serta dampaknya pada perekonomian domestik. Fokus kebijakan tetap diarahkan untuk menjaga keseimbangan eksternal dengan tetap mendukung pertumbuhan ekonomi domestik.
Berbagai kebijakan yang telah dilakukan akan terus dievaluasi dan disesuaikan dengan dinamika perekonomian tersebut. Bank Indonesia juga akan terus memperkuat koordinasi dengan Pemerintah dalam mengelola permintaan domestik dan perbaikan neraca pembayaran agar tetap sejalan dengan upaya menjaga kestabilan ekonomi makro dan kesinambungan pertumbuhan ekonomi nasional.
(ANTARA)
"Ekonomi Indonesia untuk keseluruhan tahun 2012 dan 2013 masing-masing diprakirakan tumbuh pada kisaran 6,1 - 6,5 persen dengan kecenderungan di tengah 6,3 persen. Sementara 2013 antara 6,3 - 6,7 persen," kata Gubernur Bank Indonesia Darmin Nasution, di Jakarta, Kamis.
Dewan Gubernur menilai perekonomian domestik masih tumbuh cukup baik walaupun tidak setinggi prakiraan semula. Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada triwulan III-2012 diprakirakan sebesar 6,3 persen, lebih rendah dari prakiraan sebelumnya akibat penurunan kinerja sektor eksternal.
Meskipun konsumsi dan investasi yang berorientasi permintaan domestik tetap tumbuh tinggi, penurunan ekspor telah berdampak pada penurunan produksi dan investasi yang berorientasi ekspor.
Ke depan, pertumbuhan ekonomi masih akan ditopang oleh permintaan domestik yang cukup kuat dan potensi membaiknya ekspor meskipun masih dibayangi oleh ketidakpastian perekonomian global.
Hal tersebut juga didukung oleh masih cukup kuatnya sumber pertumbuhan ekonomi daerah, khususnya di Kawasan Timur Indonesia (KTI) dan Jawa.
Ke depan, Bank Indonesia akan terus mencermati dinamika perekonomian dan pasar keuangan global serta dampaknya pada perekonomian domestik. Fokus kebijakan tetap diarahkan untuk menjaga keseimbangan eksternal dengan tetap mendukung pertumbuhan ekonomi domestik.
Berbagai kebijakan yang telah dilakukan akan terus dievaluasi dan disesuaikan dengan dinamika perekonomian tersebut. Bank Indonesia juga akan terus memperkuat koordinasi dengan Pemerintah dalam mengelola permintaan domestik dan perbaikan neraca pembayaran agar tetap sejalan dengan upaya menjaga kestabilan ekonomi makro dan kesinambungan pertumbuhan ekonomi nasional.
(ANTARA)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar